Di Awal tahun tiba-tiba terjadi pandemi Virus Corona, kemudian dilanjutkan dengan kondisi ekonomi yang tiba-tiba lesu, dan pada kuartal kedua tahun ini terjadi resesi. Namun, pengeluaran tetap sama saja seperti saat sebelum pandemi. Padahal akibat adanya WFH ini harusnya pos-pos pengeluaran seperti bensin, parkir, dan sejenisnya sudah tidak ada, atau minimal berkurang. Namun ternyata justru muncul pos-pos pengeluaran yang sebelumnya tidak ada mendadak menjadi kebutuhan urgent, seperti bertambahnya kebutuhan kuota internet misalnya.
Bagaimana cara mengatasi hal tersebut?
Sabar, sebelumnya akan saya jelaskan dahulu latar belakang saya. Latar belakang akademis saya bukan berasal dari jurusan ekonomi (manajemen, bisnis, akuntansi, pemasaran), pekerjaan saya juga bukan di ranah yang ada hubunganya dengan ekonomi (perbankan, pemasaran, akuntan, dan sejenisnya). Jadi apabila anda merasa ada hal yang kurang tepat atau ada masukan, silahkan langsung tulis komentar di bawah.
Tulisan ini murni dari hasil pengamatan dan pengalaman saya sendiri.
Oke, langsung saja.
Berikut adalah tips singkat dari saya pribadi, mengenai Cara Menghemat Pengeluaran Saat Pandemi Virus Corona:
Langkah pertama yang saya lakukan adalah tentukan nominal gaji anda. Apabila pasangan anda juga bekerja berarti gaji anda + pasangan anda. Nominal gaji disini berarti gaji keseluruhan (gaji pokok ditambah tunjangan, dan penghasilan tetap lainya).
Langkah berikutnya adalah membuat rencana pengeluaran anda sekeluraga. Kira-kira selama ini, berapa banyak uang yang anda habiskan dalam sebulan?
Urutkan berdasarkan skala prioritasnya, Misalkan, untuk biaya makan per hari sekeluarga habis berapa? Dalam sebulan kira-kira habis berapa? Berapa banyak biaya rutin lainya yang anda habiskan (listrik, air, pulsa, cicilan rutin, dan lain sebagainya)?
Dari sana anda bisa mengetahui berapa pengeluaran rutin bulanan anda sekeluarga dan berapa sisanya.
2. Buat Dana Darurat
Apabila anda belum mempunyai dana darurat, maka sebaiknya persiapkan mulai dari sekarang. Buat sisa penghasilan yang anda dapat di point pertama tadi menjadi dana darurat.
Idealnya, jumlah dana darurat yang anda miliki minimal tiga kali gaji bulanan anda. Itu minimal lho ya. Kalau saya pribadi, untuk dana darurat saya alokasikan sebanyak mungkin. Untuk jaga-jaga apabila terjadi sesuatu berkaitan dengan finansial di masa yang akan datang.
3. Hindari lapar mata
Saat terjadi pandemi Virus Corona seperti saat ini adalah saat yang tepat untuk belajar mengendalikan keinginan-keinginan yang sifatnya kebutuhan tersier seperti nongkrong di suatu tempat, nonton bioskop, nonton konser, atau kegiatan lainya. jadi, dana yang biasanya anda alokasikan untuk kegiatan tersebut bisa anda alokasikan untuk menambah nominal dana darurat anda.
Selain itu, saat terjadi pandemi Virus Corona seperti saat ini adalah waktu yang tepat untuk belajar mengendalikan nafsu duniawi anda. Coba anda renungkan, selama ini, hal-hal atau benda-benda yang anda belanjakan adalah benar-benar kebutuhan anda atau hanya keinginan anda? Apakah benda tersebut benar-benar anda butuhkan, atau hanya sekedar lapar mata?
Mungkin dahulu, ketika anda buka-buka sosial media, terus nemu barang lucu dan tiba-tiba ingin membelinya. Atau mungkin ketika anda iseng-iseng buka aplikasi marketplace online yang ada di handphone terus nggak sengaja liat suatu barang lucu dan anda langsung membelinya tanpa pikir panjang. Dan ketika barang tersebut sampai di rumah, anda hanya memakainya sekali saja dan kemudian barang tersebut berakhir di gudang atau nyelip entah kemana.
hal-hal seperti itu, yang mungkin wajar apabila dilakukan sesekali, pada saat pandemi ini lebih baik dikurangi atau dihindari. Di situasi serba tidak pasti seperti sekarang ini lebih baik dananya dialihkan ke simpanan dana darurat.
4. Bayar Tagihan Tepat Waktu
Hal ini nampak sepele, namun efek yang ditimbulkan apabila anda lalai mengerjakanya ternyata cukup fatal. Apakah anda pernah atau sering telat membayar tagihan rutin bulanan dan terkena denda dengan nominal yang mungkin tidak seberapa tapi kalau dipikir lagi sangat sayang untuk anda keluarkan?
Kalau jawabanya adalah ya, maka di musim pandemi seperti sekarang lebih baik anda lebih cermat lagi. Perhatikan kewajiban-kewajiban yang harus anda bayarkan sebelum jatuh tempo. Walaupun sebenarnya tidak harus nunggu terjadi pandemi sih, tapi di musim pandemi ini adalah momentum yang tepat untuk memulainya.
Saya rasa cukup sekian tulisan dari saya. Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat. Apabila ada hal yang ingin ditanyakan silahkan anda tinggalkan komentar dibawah.
Post a Comment